Setelah serial LPD (Landing Platform Dock) yang dibuat PT PAL dan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Bintuni 520 buatan PT Daya Radar Utama, TNI AL diperkuat kembali dengan kapal perang bertonase besar buatan Dalam Negeri. Yang dimaksud adalah KRI Tarakan 905, jenis kapal tanker/BCM (Bantu Cair Minyak) buatan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB). Kapal dengan bobot kosong 2.400 ton ini seolah menjadi angin segar bagi lini armada kapal tanker TNI AL yang sudah lama mendambakan penambahan kapal untuk tugas dukungan operasi tempur jarak jauh.
Sebagai kapal tanker, KRI Tarakan 905 masuk ke dalam Satuan Tugas Kapal Bantu (Satban) Komando Armada Timur (Koarmatim). Kehadiran KRI Tarakan 905, menambah list keluarga kapal tanker TNI AL yang kini terdiri dari KRI Balikpapan 901, KRI Sambu 902, KRI Arun 903, KRI Sungai Gerong 906, dan KRI Sorong 911. Dari segi tonase, jawara kapal tanker TNI AL masih disabet oleh KRI Arun 903 yang punya bobot 11.520 ton.
KRI Tarakan 905 punya kapasitas angkut 5.500 M3 BBM. Guna mendukung misi operasi, kapal dengan panjang 122 meter ini dilengkapi dengan geladak untuk di darati helikopter ukuran sedang, namun sayangnya tidak ada fasilitas hangar. Seperti halnya KRI Arun 903 dan KRI Sorong 911, KRI Tarakan 905 juga punya kemampuan RAS (Replenishment At Sea) system, yakni mampu mengadakan proses isi ulang bahan bakar ke kapal lain sembari terus berlayar. KRI Tarakan 905 yang punya peran strategis dan taktis, misi yang diemban tak sebatas penyaluran bahan bakar dan pembekalan logistik cair di laut (fleet underway replenishment at sea), melainkan ideal sebagai kapal komando, mendukung misi SAR, dan beragam operasi militer bukan perang.
KRI Tarakan 905 diawaki oleh 108 personel, dengan komanda berpangkat Letnan Kolonel. Meski perannya untuk tugas bantuan, tapi identitas KRI Tarakan 905 tetap sebagai kapal perang, untuk itu ada bekal persenjataan untuk pertahanan terbatas, diantaranya 2 pucuk kanon kaliber 20 mm dan 2 pucuk SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Dalam misi tempur, sudah barang tentu kapal tanker membutuhkan pengawalan dari KCR (Kapal Cepat Rudal) maupun korvet atau frigat.
Menurut rencana, selepas kehadiran KRI Tarakan 905, masih akan tiba KRI Dumai yang sedang dibuat oleh galangan yang sama. Penamaan Tarakan mengambil latar sejarah bahwa kota tersebut dikenal sebagai salah satu daerah penghasil minyak bumi di Indonesia mempunyai andil yang besar untuk memenuhi kebutuhan BBM di tanah air. (Gilang Perdana)
Spesifikasi KRI Tarakan 905
- Panjang keseluruhan : 122,40 meter
- Panjang garis tegak : 113,90 meter
- Lebar : 16,50 meter
- Tinggi : 9 meter
- Berat baja : 2.400 ton
- Kecepatan max : 18 knot
- Jarak jelajah : 7.680 Nautical Mile (14.224 Km)
- Kapasitas muatan cair : 5.500 matrik
- Tenaga penggerak : 2 buah daya 6.114 PS dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller
Tidak ada komentar:
Posting Komentar