Bicara tentang tank ringan AMX-13 memang unik, dari segi usia pengabdian, jelas ranpur buatan Perancis ini sudah tergolong gaek. Namun, kiprahnya terbilang superior untuk ukuran kavaleri TNI AD, pasalnya dengan ratusan unit yang dimiliki, AMX-13 versi meriam 75 mm dan versi meriam 105 mm pernah menyandang predikat sebagai tank utama di Indonesia, meski maksudnya beda dengan pengertian MBT (Main Battle Tank).
Meski usianya tergolong sepuh, karena gelombang pertama dihadirkan untuk operasi Trikora, tapi toh TNI AD tak tega untuk benar-benar merumahkan AMX-13 secara total. Bahkan, pihak Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan PT Pindad punya proyek untuk meretrofit ratusan unit AMX-13 yang kini tersebar di beberapa Kodam. Disebutkan ada 400-an unit AMX-13 di lingkungan TNI AD (versi Wikipedia menyebut TNI AD punya 275 AMX-13 versi kanon). Dengan retrofit, membuat tank ini terus diupayakan untuk operasional hingga 20 tahun kedepan.
Nah, sebagai ranpur lapis baja yang populer di dasawarsa 60-an, AMX-13 juga kaya tampil dalam beragam platform, selain versi kanon dan versi VCI/APC (Armoured Personnel Carrier) yang jamak dilihat masyarakat. Masih ada AMX-13 dalam varian ambulance, bridge layer (tank jembatan), dan tank recovery. Bahkan, TNI AD juga mengoperasikan AMX-13 MK61 yang mengusung Howitzer 105 mm. Meski jarang diungkap, AMX-13 Recovery punya keunikan tersendiri, pasalnya inilah generasi pertama tank recovery di Indonesia. Karena tergolong kuno, sudah barang tentu AMX-13 Recovery tak secanggih BREM-L yang dimiliki Korps Marinir TNI AL.
AMX-13 Recovery kemampuannya lebih ditekankan untuk menarik guna evakuasi guna dilakukan perbaikan lanjutan. Tidak ada bekal crane seperti di BREM-L, untuk peran recovery bagian kubah disulap untuk dudukan perangkat penarik (towed). Kemampuan menariknya hingga beban 15 ton lewat winch utama dengan kabel 50 meter berdiameter 25 mm. Masih ada winch sekunder dengan panjang kabel 120 meter berdiameter 6 mm. Untuk winch sekunder ini kapasitas beban yang ditarik mencapai 5 ton.
TNI AD mengoperasikan AMX-13 Recovery dalam unit kecil, dan tank ini dipercaya belum tersentuh program retfofit. Artinya AMX-13 Recovery masih menggunakan mesin SOFAM 8Gxb yang memiliki 8 silinder dan berpendingin air dan berbahan bakar bensin, mampu menyemburkan daya 270 bhp pada 3.200 rpm sehingga AMX-13 dapat mencapai kecepatan maksimal 65 km per jam.
Dengan diawaki 3 personel, AMX-13 dibekali senjata untuk perlindungan berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm, berikut pelontar granat asap. Versi yang dimiliki TNI AD adalah buatan tahun 1963 dan mulai dioperasikan TNI AD pada tahun 1978. (Gilang Perdana)
Spesifikasi AMX-13 Armoured Recovery Vehicle
- Berat : 13,9 ton
- Dimensi : 5,6 x 2,6 x 2,55 meter
- Ground clearance : 0,43 meter
- Mesin : SOFAM 8Gxb
- Transmisi : Manual
- Kapasitas BBM : 480 liter
- Jarak jelajah : 350 – 400 km
- Kecepatan maks : 65 km per jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar