Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menunjukkan taringnya di hadapan negara tetangga. Taring itu ditunjukkan TNI Angkatan Darat dengan menjadi juara umum di kompetisi tahunan di ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-24 yang digelar di Vietnam. Total ada 60 anggota TNI AD mengikuti AARM di Vietnam dengan berbagai kategori.
Dari 60 anggota TNI AD, ada sebanyak 37 anggota satuan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bergabung dalam kontingen TNI yang dipimpin oleh Mayor Infanteri Faisal Izudin. Mayor Faisal menyatakan anggotanya mampu membabat habis semua kategori yang ada di AARM 24. Mulai perorangan maupun kelompok.
“Seluruhnya (kategori) kita dominan. Dari tahun 2008 berturut-turut. Dari 45 emas kita mampu menyabet 29 emas. Dan dari 15 trofi, kita bisa dapat 9 trofi,” kata Mayor Infanteri Faizal Izudin setibanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (30/11/2014) malam.
Menurut Mayor Faizal, saingan terberat datang dari Thailand yang memperoleh 2 trofi. Kemudian Faizal mengungkapkan bahwa perolehan medali dan juara umum tidak diperoleh dengan mudah. Adapun yang menjadi tantangan terberat ketika anggotanya harus bertanding di suhu 18 sampai 20 derajat Celsius. Konsentrasi bisa saja menurun.
“Tantangan terbesar, kondisi di negara Vietnam berbeda. Terkait tempat, cuaca dan logistik. Kita sudah mengantisipasi hal tersebut. Kita latihan di Garut dan Pengalengan sama seperti di Vietnam,” terang Mayor Faisal.
Sementara, sambutan meriah datang dari Wakil Komandan Jendral Kopassus Brigadir Jendral TNI M Herindra yang menyatakan anggota kontingen yang berangkat jelas didominasi oleh kopasus. Dari situ negara tetangga akan berpikir dua kali untuk bermain-main dengan Indonesia.
Selanjutnya Herindra menyatakan bahwa AARM adalah kejuaraan di mana para Angkatan Darat se-Asia mengincar kemenangan. Untuk anggota yang berprestasi, pihaknya telah menyiapkan berbagai apresiasi.
“Ada apresiasi biasanya digunakan untuk kenaikan pangkat dan sekolah. Ya pasti dengan juara seperti ini kita pasti akan disegani. Tingkat kawasan Asia ya ini. Ini jadi incaran AD negara di ASEAN,” tegas Brigadir Jenderal TNI M Herindra.
Dan AARM ini diikuti oleh 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, Kamboja dan Laos. Adapun kategori yang diikuti oleh para peserta yaitu senapan, karaben, pistol putra, pistol putri dan senapan otomatis. Kompetisi yang diikuti tim TNI AD itu berlangsung sejak 11 November hingga 28 November silam. (Liputan6)
———————————————————————————————————————————————————————
Juara Kompetisi Menembak, Kopassus Disegani Militer se-ASEAN
Prajurit Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat kembali menorehkan prestasi dan membuktikan diri menjadi yang terhebat di antara militer negara di Asia Tenggara. Dalam kompetisi lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) yang digelar di Vietnam, Kopassus Indonesia berhasil meraih juara umum.
Tidak tanggung-tanggung, dari 45 medali emas yang disiapkan, sebanyak 29 di antaranya diboyong Kopassus Indonesia. Ditemui di Landasan Udara TNI AU, Halim Perdanakusuma semalam, ketua kontingen Mayor Infantri Faisol Izudin, menyebut ada 9 trophy juga yang berhasil dibawa pulang.
Tiba dari Vietnam menggunakan pesawat hercules, ke-31 kontingen itu disambut secara langsung oleh Wakil Komandan Jendral Kopassus, Brigjen TNI, Muhammad Herindra.
Menurut pria yang diangkat menjadi Wadanjen sejak tahun 2013 lalu itu, Indonesia merasa bangga karena ini sudah kali keenam berturut-turut Kopassus berhasil menjadi juara umum.
“Selain itu, senjata dan amunisi yang dipakai para kontingen merupakan buatan dalam negeri yakni dari PT Pindad,” kata dia.
Dalam kompetisi itu, kata Herindra, terdapat empat kategori yakni senapan, pistol, karaben, dan machine gun.
“Untuk kategori pistol, juga dilibatkan kontingen putri. Sementara, sisa kategori lainnya hanya diikuti oleh putra,” papar dia.
Sementara ketua kontingen, Faisol menyebut kemenangan yang diraih Kopassus bukan tanpa perjuangan. Mereka telah berlatih selama beberapa bulan di medan yang mirip dengan kondisi Vietnam. Antara lain, mereka berlatih di daerah Garut dan Pengalengan.
“Cuaca di sana dingin, sama seperti cuaca di Vietnam, sehingga secara tidak langsung, hal itu memberikan gambaran kepada para penembak mengenai kondisi yang ada dan kami dapat beradaptasi,” kata Faisol.
Dalam kesempatan itu, Faisol turut menambahkan, kendati menggunakan senjata dan amunisi buatan PT Pindad, nyatanya tidak kalah dengan negara lain yang memilih senjata M16.
Disegani
Dalam kesempatan yang sama, Herindra mengatakan kompetisi ini merupakan ajang paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Biasanya, lanjut dia, negara yang menjadi pemenang, akan disegani oleh militer dari negara lain.
“Kompetisi ini menjadi incaran bagi Angkatan Darat di kawasan ASEAN. Sehingga, tentu Kopassus akan disegani khususnya oleh militer di kawasan ini,” ujar dia bangga.
Dia menyebut, saingan terberat dalam kompetisi itu adalah Thailand, karena militer dari Negara Gajah Putih berhasil memperoleh dua trophy.
Herindra mengingatkan, kendati tahun ini Kopassus menjadi juara umum, bukan berarti negara lain akan diam saja.
“Mereka akan berupaya untuk mengalahkan Indonesia dengan berbagai cara, termasuk mengintip senapa dan alutsista yang digunakan RI. Bahkan, negara tetangga sudah ada yang tertarik untuk membeli senapan dari Indonesia,” ujarnya. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar