Jumat, 19 Desember 2014

CT-CV 105HP: Meriam Canggih Untuk Medium Tank Pindad

b-1024x768-CMI-Defence-Cockerill-CT-CV_02
Setelah melewati seleksi yang melibatkan CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense) dari Belgia, OTO Melara dari Italia, dan Denel Land System dari Afrika Selatan. Akhirnya PT Pindad pada September 2014 lalu memutuskan vendor yang dipercaya untuk memasok meriam pada proyek medium tank adalah CMI. Penunjukkan CMI juga mencakup perjanjian kerjasama PT Pindad untuk memproduksi secara lisensi kubah meriam CSE 90LP (low pressure) dan CT-CV 105HP (high pressure).
Untuk meriam Cockerill CSE 90LP (low pressure) sudah bukan barang baru untuk militer Indonesia. Sebut saja beberapa ranpur yang mengadopsi jenis meriam ini, seperti Scorpion 90, PT-76M, Tarantula 6×6, hingga Badak Pindad 6×6. Sementara, konsep dan rancangan medium tank yang sedang digarap PT Pindad dan mitranya FNSS dari Turki, menggariskan bahwa tank masa depan ini bakal mengusung meriam kaliber 105 mm. Melihat perjanjian yang telah disepakati antara PT Pindad dan CMI, maka besar kemungkinan meriam pasangan medium tank Pindad akan jatuh pada CT-CV 105HP (high pressure).
CT-CV 105HP diguankan pada tank Anders.
CT-CV 105HP diguankan pada tank Anders.
Cockerill 90 pada tank Scorpion TNI-AD
Cockerill 90 pada tank Scorpion TNI-AD
PT-76 Korps Marinir TNI-AL dengan Cockerill 90
PT-76 Korps Marinir TNI-AL dengan Cockerill 90

Adalah pilihan yang tepat PT Pindad ber-partner dengan CMI, melihat portofolio perusahaan ini cukup panjang dalam menelurkan beragam varian meriam dan kanon. Dilirik dari profil dan spesikasi, teknologi kubah dan meriam CT-CV 105HP terbilang sangat canggih di kelas 105 mm. Meriam multi operation ini utamanya dapat melontarkan aneka munisi 105 mm standar NATO, diantaranya dapat dilihat dibawah ini.
ok
Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras CT-CV 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter. Falarick 105 mampu membawa hulu ledak tandem hollow charge. Rudal seberat 25,2 kg ini dipandu dengan sistem semi otomatis lewat laser beam. Waktu yang dibutuhkan untuk terbang menyasar ke sasaran sekitar 17 detik. Falarick 105 punya panjang 1015 mm dengan kaliber 105 mm. Temperatur operasional rudal ini di rentang -40 hingga 60 derajat Celcius.
falarick-3
105rak
Kembali ke seputar meriam CT-CV 105HP, jenis laras yang digunakan adalah tipe L51 dengan panjang 5.545 mm. Desain tekanan laras mencapai 120% dari gun pressure pada meriam 105 mm klasik. Secara umum, di dalam kubah terdapat dua awak, sehingga proses pengisian amunisi menggunakan cara autoloader. Operasi kubah dapat digerakkan secara secara elektrik dan mekanik. Laras meriam kaliber 105 mm smoothbore dapat menembakkan berbagai jenis amunisi (termasuk jenis APFDS) dengan jarak tembak efektif minimal 1.500 meter. Laras juga dibekali bore evacuator dan dilapisi thermal jacket. Untuk olah geraknya, laras punya sudut elevasi maksimum 42 derajat hingga -6 derajat. Tentu saja dengan sudut putar kubah 360 derajat.
Kubah meriam dibekali turret stabilized system dengan gyro stabilizer dan firing control system yang mengadopsi komputer balistik. Untuk mengnci sasaran, gunner dibantu dengan auto target locking system. Memudahkan dalam olah pertempuran, juga ada pemilihan sasaran secara otomatis lewat hunter killer system. Bahkan ada bekal IFF (identification friend or foe).


Cockerill-CT-CV-105HP-Turret1
Disamping kiri laras meriam bisa dipasangi senapan mesin sedang coaxial kaliber 7,62 mm atau SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Namun, untum medium tank Pindad akan menggunakan kaliber 7,62 mm untuk senjata coaxial-nya. Di bagian atas tengah kubah, ada lagi senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm. Tapi senjata ini dioperasikan secara RCWS (remote control weapon system). Untuk proteksi, kubah dilengkapi pelontar granat asap kaliber 40 mm (4 buah di kanan dan 4 buah di kiri).
Selain proteksi berupa tabir asap, lapisan baja pada kubah ditunjang proteksi yang mengacu pada standar STANAG 4569, pilihannya hingga level 4 dan level 5. Secara keseluruhan medium tank Pindad disiapkan untuk mampu menahan terjangan proyektil kaliber 30 mm. Guna perlindungan pada keselamatan awak, tersedia laser warning dan proteksi maksimal pada ancaman bahaya kontaminasi nuklir, biologi dan kimia. (Bayu Pamungkas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar