Mabes TNI-AD telah menambahkan kapal motor cepat produksi dalam negeri, KMC Komando ke satuan kapal cepat Kodam (Komando Daerah Militer) XVI/Pattimura. Menurut juru bicara Kodam Pattimura, kapal cepat ini diperuntukkan untuk mengatasi penyelundupan dan illegal fishingi yang marak di perairan Maluku Utara.
KMC Komando dikembangkan melalui kerja sama antara TNI AD, pembuat kapal lokal PT Tesco Indomaritim, dan ITS (Institut Teknologi Surabaya). Tidak kurang sejumlah Perwira TNI AD bekerja sama dengan tenaga ahli perguruan tinggi dalam negeri untuk memproduksi KMC Komando. Kemunculan perdana KMC Komando pada 9 April 2014 di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara, dengan demo di depan pers.
KMC Komando sendiri memiliki kapabilitas yang impresif. Komando mampu berjalan di wilayah rawa, sungai, pantai dan laut, sangat cocok untuk pendaratan pasukan di wilayah pantai. Jangkauan operasi KMC Komando hingga 250 NM (Nautical Mile) atau setara 463 km. Personel yang bisa diangkut sebanyak 31 orang termasuk 3 awak kapal dengan 2 ABK, dan dilengkapi senjata mesin berat (SMB) otomatis M2HB Browning Kaliber 12,7 milimeter juga RCWS (Remote Control Weapon System) untuk mengoptimalkan penggunaan senjata.
RCWS membantu juru tembak membidik sasaran di tengah gelap malam bahkan cuaca berkabut. Dengan kendali laras senjata berupa joystick, sang juru tembak mengeker sasarannya lewat layar layar beresolusi 1024×768 pixels. Setelah target terkunci, dengan firing button juru tembak dapat melepaskan tembakan single maupun otomatis menuju sasaran sejauh 1.800 – 2.000 meter. Kelengkapan KMC yang lain termasuk marine radar, GPS (global positioning system), UAIS, gyro compass, dan radio VHF/NAVTEX/SSB.
Penempatan KMC Komando sesuai dengan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam melawan illegal fishing dan menjelaskan visinya akan peran Indonesia sebagai ‘negara maritim’. TNI AD total telah memesan 10 unit KMC Komando. (Deni Adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar