Dua perahu motor yang berisi tim penyelam TNI AL saat akan melakukan proses evakuasi ekor pesawat Air Asia di Laut Jawa (REUTERS/Pool)
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar laut Selat Karimata, Sabtu 10 Januari 2014. Pengangkatan ekor pesawat itu menggunakan balon pelampung, yang kemudian ditarik dengan crane kapal Crest Onyx, milik SKK Migas.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menjelaskan proses pengangkatan ekor pesawat tersebut.
"Tim penyelam melakukan pengangkatan adalah tim kelima sekitar pukul 10.22 WIB," kata Manahan melalui pesan singkat yang diterima wartawan.
Menurut dia, operasi penyelaman sudah dilakukan sejak pukul 06.00 WIB. Tim penyelaman kelima melakukan pengangkatan ekor pesawat. "Pukul 10.22 WIB diver mulai menyelam," ujar Manahan.
Berikut detik-detik pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ 8501:
Penyelaman kelima pengangkatan ekor pesawat:
1.Pukul 08.35 WIB diver tiba di permukaan. 2.Pukul 10.22 WIB diver atau penyelam mulai menyelam.
Penyelaman kelima berhasil mengikat balon yang mengangkat ekor pesawat ke permukaan.
Penyelaman keenam dilakukan kembali untuk mengamankan pengangkatan ekor pesawat.
1. Pukul 11.40 WIB diver mulai menyelam. 2. Pukul 11.48 WIB diver tiba di permukaan
Pada pukul 11.50 WIB, lifting bag muncul ke permukaan dan bangkai ekor proses perlahan terangkat ke permukaan, sambil dibantu penarikan menggunakan tali tros Kapal Crest Onyx.
Dibawa ke Pangkalan BunSementara itu Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama, SB Supriyadi mengatakan ekor pesawat ini akan dibawa ke Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah."Rencananya ekor akan diangkut dengan kapal tongkang ke Pangkalan Bun. Sepertinya disandarkan ke Pelabuhan Kumai untuk penelitian," ujar Supriyadi.Supriyadi menegaskan proses untuk membawa ekor pesawat itu tidaklah mudah. Sebab sangat tergantung kondisi ketinggian gelombang yang dapat mempengaruhi kapal saat membawa ekor pesawat ke Pelabukan Panglima Utar Kumai.
"Paling cepat 7 jam paling lama 10 jam. Kalau kecepatan rendah bisa 15 jam dengan, kecepatan tongkang 5-6 knot sampai sandar di Kumai," katanya.
Viva.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar