Meski sebagian besar berstatus prototipe, PT Pindad terbilang gigih dalam meluncurkan berbagai inovasi alutsista, salah satu segmen yang cukup kentara adalah pengembangan senjata perorangan, terkhusus di lini Sub Machine Gun (SMG). TNI dan Polri memang familiar dengan beragam SMG besutan luar negeri, sebut saja Daewook K7 dan keluarga H&K MP5 yang melegenda. Namun sebagai BUMN strategis, adalah keharusan bagi Pindad untuk terus menciptakan terobosan-terobosan baru.
Setelah kurang berhasil dalam pemasaran PM-1, karena paling banter hanya dibuat ke versi PM-1A1 ‘forest guard gun’ untuk para penjaga hutan (Korps Jagawarna), masih di kaliber 9 mm, Pindad kemudian bangkit dengan merilis desain orisinil untuk generasi SMG keduanya. Sesuai tren, SMG generasi baru yang diberi label PM-2 dibangun dengan memanfaatkan receiver SS-2, bahkan Pindad sentuhan Daewook K7 pada desain final PM-2. Pada awalnya muncul tiga prototipe PM-2, yakni mulai dari PM-2V1, PM-2V2, dan PM-2V3. Untuk PM-2V1 dan PM-2V2 terlihat mengadopsi bentuk receiver konvensional, sementara PM-2V3 menggunakan pengokang depan ala HK MP5, hingga varian ini RIS (Rail Interface System) Picatinny, mirip dengan yang digunakan pada SS-1 R5. Dengan adanya RIS, maka senjata ini dapat dipasangi perangkat optical sight.
Pindad juga menawarkan beragam jenis popor untuk PM-2. Mulai dari popor lipat besi ala SS-1 yang diperpendek, hingga model popor teleskopik empat posisi yang mencomot carabine M4. Karena menggunakan kaliber 9 mm, Pindad melakukan perubahan minor, diperlihatkan dengan mengubah ukuran lubang magasin 5,56 mm. Ini memberi pengaruh positif pada rigiditas magasin, meski bibir lubang magasin lebih dipertebal agar penembak dapat memasukan magasin lebih mudah.
Lebih detail, pada bagian tiang pejera dilinndugi cincin alias ghost ring, sementara pisirnya menganut model diopter biasa. Pada komponen dalam, PM-2 masih menganut mekanisme blowback yang sederhana. Menganut prinsip low velocity, Pindad merancang PM-2 dengan beberapa pilihan amunisi, diantaranya:
MU-1TJ : Peluru standar NATO tipe 9 x 19 mm FMJ
MU-1M : Peluru high accuracy, dibuat dengan kontrol kualitas yang lebih baik.
MU-1S : Peluru subsonic, dibuat khusus untuk operasi senyap.
MU-1H : Peluru hampa, dibuat berbentuk crimp (bintang) dilapisi lilin untuk menahan mesiu di dalamnya.
MU-1K : Peluru karet, untuk operasi anti huru hara.
MU-1M : Peluru high accuracy, dibuat dengan kontrol kualitas yang lebih baik.
MU-1S : Peluru subsonic, dibuat khusus untuk operasi senyap.
MU-1H : Peluru hampa, dibuat berbentuk crimp (bintang) dilapisi lilin untuk menahan mesiu di dalamnya.
MU-1K : Peluru karet, untuk operasi anti huru hara.
Spesifikasi Pindad PM-2
– Tahun rilis : 2007
– Kaliber : 9 x 19 mm
– Sistem operasi : blowback
– Panjang total : 625 mm (popor terentang), 417 mm (popor terlipat)
– Panjang laras : 195 mm
– Bobot kosong : 2,9 Kg
– Jarak tembak efektif : 150 meter
– Kecepatan tembak : 550 peluru per menit
– Kecepatan proyektil : Peluru MU-1TJ (380 meter/detik), MU-S (300 meter/detik)
– Magasin : 32 peluru
– Tahun rilis : 2007
– Kaliber : 9 x 19 mm
– Sistem operasi : blowback
– Panjang total : 625 mm (popor terentang), 417 mm (popor terlipat)
– Panjang laras : 195 mm
– Bobot kosong : 2,9 Kg
– Jarak tembak efektif : 150 meter
– Kecepatan tembak : 550 peluru per menit
– Kecepatan proyektil : Peluru MU-1TJ (380 meter/detik), MU-S (300 meter/detik)
– Magasin : 32 peluru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar