Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka kesempatan bila ada orang atau lembaga yang ingin melakukan penelitian di makam dr G.A Poch yang diduga merupakan penyamaran pemimpin Nazi Jerman Adof Hitler.
“Kalau memang dimungkinkan ada penelitian, ya bisa, tapi bukan di bawah saya,” kata Risma kepada wartawan di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Senin 6 April 2015.
Menurut Risma, inisiatif diadakannya penelitian tidak harus dilakukan oleh Pemerintah Kota. Tapi bisa juga antar pemerintah. Yang jelas, dia tidak ingin menyinggung bangsa Indonesia maupun bangsa lainnya.
Risma juga tidak berani menyatakan bahwa Poch berkaitan langsung dengan Hitler. Meskipun diakuinya ada beberapa tanda yang bisa menghubungkan Poch dengan Hitler. Salah satunya temuan kapal selam di Sumbawa. “Coba kaitkan, itu milik siapa. Tapi memang belum bisa dipastikan,” ujar Risma.
Risma juga tidak berkeinginan untuk menggandeng negara-negara tertentu guna meneliti kebenaran informasi tersebut. “Enggak beranilah aku. Nanti ada bangsa yang tersinggung, aku jadi repot,” kata Risma.
Risma menyatakan, dia banyak menemukan makam-makam orang dari negara luar yang punya riwayat penting dalam sejarah. Namun, Risma tidak mempunyai kewenangan untuk meneliti satu per satu makam.
Sebelumnya, Risma sempat menyebut akan menelusuri kaitan dr G.A Poch dengan Adolf Hitler. Sejumlah sumber meyakini bahwa Poch merupakan Hitler yang melarikan diri dari Jerman dan berubah identitas. Poch sendiri dimakamkan di Makam Islam Ngagel Rejo Surabaya. Di nisannya tertulis Poch wafat pada 16 Januari 1970.
Beberapa buku seperti Hitler Mati di Indonesia karya Ir KGHP Soeryo Goeritno MSc menyatakan bahwa Poch diduga merupakan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Disebutkan Hitler sebenarnya tidak tewas bunuh diri di dalam bunker bersama Eva Braun. Sang diktator itu diyakini sempat melarikan diri ke negara lain dan mengubah namanya.(Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar