Selasa, 03 Februari 2015

Bakamla: Pantau Laut Indonesia Dengan Drone Helikopter

Fire-X-Scout_VUAS_FFG56
Dalam debat pilpres tahun lalu, Presiden Joko Widodo pernah mengangkat soal penggunaan drone (wahana udara tanpa awak) untuk mengamankan kawasan laut Indonesia. Nah, kini wacana tersebut nampaknya sudah mulai diungkapkan kembali.
Deputi Operasi dan Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berencana membeli drone paling cepat tahun depan. Saat ini Bakamla terbentur masalah pendanaan, bahkan saat ini, diakui mereka memakai anggaran lama Bakorkamla sebelum berubah nama. Namun hal ini tidak menyurutkan tawaran dari produsen drone mancanegara.
Salah satu yang menarik menarik perhatian Bakamla adalah drone berbentuk helikopter. Drone tersebut mampu terbang melayang layaknya helikopter biasa dan memakai mesin berbahan bakar listrik sehingga tak mengeluarkan suara bising. Drone ini diperlengkapi kamera untuk memantau kegiatan ilegal kapal-kapal dari atas.
MQ8 Fire Scout, kini jadi andalan US Navy.
MQ-8B Fire Scout, kini jadi andalan US Navy.
MQ-8C Fire Scout.
MQ-8C Fire Scout.

Dalam sejarahnya, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menggunakan drone helikopter untuk memantau wilayah laut mereka. Drone yang digunakan adalah tipe Fire Scout helicopter dan didayagunakan di Guam guna memantau pergerakan laut pasifik.
MQ-8C Fire Scout adalah helikopter tanpa awak dengan empat bilah main rotor dan sebuah mesin tunggal. Ini bukan drone helikopter berbentuk mainan. Dengan panjang body sekitar 10,5 meter, tinggi 3,1 meter dan lebar 2,65 meter (belum termasuk dimensi baling-baling), ukurannya menyamai heli normal.
Di laut, helikopter tak berawak ini dapat lepas landas dan mendarat di setiap kapal perang yang memiliki landasan pesawat. Ketika mendukung pasukan darat, Fire Scout tidak perlu zona pendaratan khusus dan mampu mendarat dimanapun.
Dengan kemampuan seperti itu, mungkinkah Fire Scout jadi drone pilihan Bakamla? Karena Laksamana Pertama Wuspo Lukito, Deputi Operasi dan Latihan Bakamla, dengan jelas memberi statement ‘ingin drone-drone itu bisa terbang dan mendarat dari atas kapal Bakamla.’
Bakamla juga tertarik membeli drone berbentuk pesawat yang memiliki daya jangkau lebih luas. (Deni Adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar