Jakarta - Dua perusahaan lokal, PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (PT Jala) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) meyakini, kendaraan penyerbu ringan Indonesia (Indonesian Light Strike Vehicle/ILSV) yang mereka produksi mampu memperkuat armada militer nasional, sehingga menambah keunggulan pertahanan negara.
“Ada empat parameter jika suatu negara ingin menjadi negara yang kuat, diantaranya adalah memiliki pertahanan yang unggul. Salah satu syarat pertahanan suatu negara dikatakan unggul antara lain harus memiliki SDM profesional, fasilitas produksi, peralatan mutakhir, sistem dan metode yang mengikuti perkembangan tekhnologi serta dapat mengayomi keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan kedaulatan negara,” ujar Direktur Utama PT Jala Berikat Nusantara Perkasa Johny Tanoto dalam diskusi “Membangkitkan Produk Pertahanan Dalam Negeri” di Jakarta, Senin (2/3). Hadir pada kesempatan itu, tim pelaksana Teknik Manufaktur PT DI Udjang Hasan Subekti.
Johny menjelaskan, memiliki peralatan mutakhir turut ditentukan oleh kemampuan industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) secara mandiri. Salah satunya, memiliki kendaraan taktis yang unggul di segala medan buatan dalam negeri.
Hal itulah yang memacu PT Jala dan PT DI bekerja sama dalam menciptakan kendaraan multifungsi, ILSV. Johny Tanoto memang dikenal sebagai pengusaha yang lama bergelut dalam dunia industri pertahanan. Perusahaannya memproduksi berbagai produk peralatan militer seperti helm tempur dan rompi anti peluru. Kini, PT Jala merambah pada kendaraan militer.
“ILSV merupakan sebuah kendaraan multiguna jenis Jeep yang bisa digunakan sebagai kendaraan taktis serta kendaraan khusus,” kata dia.
Selain itu, tambah Johny, ILSV bisa dilengkapi sistem persenjataan roket dari darat ke udara, darat ke darat, dan jenis senjata lainnya.
Kendaraan itu juga sempat dipamerkan PT Jala di Indo Defence 2014 lalu. Ketika itu, ruang pamer mereka menjadi ruang pamer terbaik selama pameran. Sebab, mendapat perhatian tinggi dari masyarakat.
Johny berharap di hari-hari besar TNI, Indonesia sudah bisa mempersembahkan parade alutsista buatan dalam negeri. “Pintar tidak menggurui, cepat tidak mendahului. Kehadiran kita untuk saling melengkapi, jayalah Indonesia,” ujar dia. (beritasatu.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar