Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Wuryanto, mengatakan TNI AD berduka atas meninggalnya Tatang Koswara, sniper atau penembak jitu terbaik yang wafat akibat serangan jantung. “Kami sangat kehilangan atas meninggalnya beliau,” kata Wuryanto seperti dilansir Tempo, Rabu, 4 Maret 2015.
Tatang terkena serangan jantung kemarin malam ketika diwawancara dalam acara Hitam Putih, Trans 7. Walhasil Tatang langsung dibawa ke Rumah Sakit Medistra yang tak jauh dari studio Trans 7.
Menurut Wuryanto, TNI AD langsung memantau kondisi Tatang ketika Presenter Hitam Putih, Deddy Corbuzier, mengatakan bahwa Tatang mengalami serangan jantung. Angkatan Darat lantas mengirim perwakilan untuk mendampingi Tatang selama di rumah sakit.
Tatang adalah pensiunan TNI AD dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu. Meski begitu Tatang masuk jajaran penembak jitu terbaik di dunia. Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Tatang mulai masuk militer melalui jalur tamtama di Banten pada 1966. Pada 1977-1978 Tatang beroperasi di Timor Timur. Di bekas provinsi Indonesia itu, lebih dari 40 orang fretilin menjadi korban tembakan jitunya.
Meski punya ijazah Sekolah Teknik (setara SMP), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah SR (Sekolah Rakyat) atau Sekolah Dasar. Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai ijazah yang dimiliknya itu.
Sebagai bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif). Di sana pula Tatang mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi raider hingga sniper. Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.(Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar